Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Eh, Mas... (Tentang Kehilangan)

Gambar
Eh, Mas… sudah berapa lama ya kamu pergi? Sudah enam bulankah tanggal 23 nanti? Nggak kerasa ya, cepat. Aku jadi mengingat masa-masa sebelum kepergianmu. Satu minggu sejak motormu tertabrak Avanza itu. Tidak ada luka yang terlihat, hanya saja kamu tidak bangun lagi semenjak saat itu. Kamu tahu, Mas? Aku sangat kaget ketika Bapak, ayahmu, menelponku sore itu. Ya, kamu tahu sendiri, Mas. Tiap kali aku main ke rumahmu, bapak hanya melemparkan senyum tipis dibalik kumis tebalnya yang sudah beruban itu. Paling banyak kami hanya bertukar kabar. Tidak seperti dengan ibu, yang langsung menyambutku dengan sumringah dan menganggap aku sebagai anak perempuannya. Ya karena kedua anaknya adalah lelaki, kamu dan Ferry. Dan sekalinya bapak menelponku, ia mengajakku ke rumah sakit. Mas, rasanya badan ini lungkrah seketika. Tulang-tulangku seakan tidak lagi mempunyai daya untuk membuatku tetap berdiri. Kamu, yang kukenal selalu tertawa, kamu yang aku tahu tidak pernah berhenti bergerak. Di bali

Takut Salah?

Membaca banyak perdebatan hari ini mengenai korporasi besar yang melakukan pembakaran buku. Pembakaran yang dilakukan dengan tuduhan adanya ketakutan akan tekanan masyarakat dan mengalahkan idealisme demi tidak bangkrutnya bisnis yang dijalankan. Perdebatan-perdebatan yang membuat saya ingin berbicara. Tuduhan dan pendapat akan ketakutan ini, membuat saya merefleksikan keadaan itu dengan keadaan diri saya. Saya keturunan Cina dan Katolik. Kata seorang teman, saya adalah minoritasnya minoritas. Hal yang benar-benar saya amini. Saya tidak tumbuh di era yang penuh kerusuhan, masa kecil saya bahagia dan baik-baik saja. Saya tidak mengalami yang namanya mencari SKBRI demi mengesahkan status saya sebagai warga negara. Saya tidak mengalami rumah saya diserang karena kami orang Cina, Keadaan terburuk yang saya alami adalah saya diejek karena Cina, dan itu biasa, dan tahun Februari 2011 lalu gereja saya dirusak masa . Itu adalah hal terburuk yang saya alami. Walaupun tidak langsung menyera

Anak Pingit Goes to The Zoo

Akhirnya!!! Setelah digadang-gadang sekian lama oleh para volunteer, ada juga yang berani membawa anak-anak ke Kebun binatang Gembiraloka. Jalan-jalan ini diprakarsai oleh devisi anak, sub bidang pengembangan soft skill, atau yang kita kenal dengan sekolah alam. Atau yang lebih terkenal lagi dengan sebutan JSN, dengan gembira menyatakan bahwa jalan-jalan ke kebun binatang yang dilaksanakan pada Minggu, 10 Juni 2012 kemaren berlangsung dengan sukses. Jalan-jalan ini adalah salah satu dari program sekolah alam yang sudah berlangsung selama beberapa bulan ini, jadi pesertanya adalah anak-anak yang rajin ikut sekolah alam setiap sabtu sore. Awalnya ada 35 peserta dan banyak anak para ibu yang juga ingin ikut jalan-jalan. Tetapi, karena prioritasnya adalah para siswa sekolah alam maka dengan berat hati pihak penyelenggara tidak dapat mengakomodasi keinginan tersebut. Pada hari H yang berangkat menjadi 24 anak- Afif nyusul di tengah jalan jadi pulangnya ber-25. Sebagai