Pandemi dan Berbagai Ritual yang Hilang Bersamanya

Hari kedua Idul Fitri 2020, dua bulan setelah semua pembatasan skala besar mulai dilakukan, baik resmi maupun lockdown mandiri, saya memutuskan untuk pada akhirnya mengeksekusi niat yang sudah ada sekian lama untuk sowan Ibuk di Sendangsono. Mengatasi berbagai memeng karena jauh, rute yang naik turun begitulah, dan kondisi pandemi yang tidak menentu ini. Jika gereja tutup, sebenarnya bisa dipastikan tempat itu juga tutup. Pernah saya tanyakan kepada seorang kenalan yang tempat tinggalnya dekat lokasi apakah bisa masuk, katanya untuk doa pribadi masih bisa masuk. Satu lagi alasan saya berangkat karena saya disuruh berangkat oleh sahabat setelah saya sambati. Saya yang sudah ingin menyerah saja, yang apinya sudah tidak lagi bisa saya rasakan nyalanya, yang rasanya hidup menjadi rutinitas yang menyenangkan untuk dijalani, tapi tetap saja menjadi rutin. Saya lelah, saya ingin menyerah. Rencana awalnya saya berangkat Sabtu lalu, tapi karena satu dan lain hal saya urungkan menjad...