Pertanyakan Sejarahmu!

Judul buku: The 100 Year Old Man
Who Climbed Out of the Window and Disappeared
Pengarang: Jonas Jonasson
Halaman: 508 halaman isi
Penerbit: Bentang Pustaka
Menarik! Itulah
kata yang muncul saat saya melihat buku ini untuk pertama kalinya, apalagi
setelah saya membaca sinopsis di bagian belakang buku hijau ini.
Jonas Jonasson
dalam buku ini mengisahkan mengenai Allan Karlsson. Siapakah Allan ini?
Sebenarnya Allan hanyalah seorang jompo yang tinggal di sebuah panti sosial di
Swedia. Hari Senin, 2 Mei tahun 2005 itu adalah hari ulang tahunnya yang
ke-100, dan dia begitu enggan untuk menghadirinya sehingga dia memilih untuk
melompat dari jendela dan kabur.
Buku ini
kemudian mengisahkan dua kisah Allan secara pararel. Di satu bagian Jonas
mengisahkan kisah Allan selama masa pelariannya dari panti sosial, sedangkan di
bagian lain, dikisahkan perjalanan hidup Allan sepanjang masa hidupnya. Kedua
perjalanan itu sama-sama menariknya dan penuh gejolak, padahal Allan adalah
orang yang begitu santai dan woles.
Allan adalah
orang yang hanya mengikuti keinginannya sendiri, orang yang begitu anti dengan
berbagai ideologi agama dan politik yang berseliweran di sekitarnya.
Pemikirannya yang woles dan
keberuntungannya inilah yang membuatnya selamat melalui berbagai peperangan dan
yang membuatnya mendapatkan uang sebanyak lima puluh juta krona dalam
pelariannya.
Saya tidak
banyak melakukan pemeriksaan silang mengenai berbagai hal yang ada di dalam
buku ini, tetapi buku ini menceritakan banyak tokoh yang memang pernah hidup
bahkan menjadi tokoh besar dalam sejarah. Allan berjumpa dengan Kim Jong Il,
Mao Tse-tung, Harry Truman, dan banyak tokoh lain. Lucunya, secara tidak
sengaja, Allan menjadi orang yang ternyata memiliki peran besar dalam banyak
peristiwa sejarah yang terkait dengan tokoh-tokoh besar tersebut.
Di sini saya
melihat kecemerlangan dari Jonas Jonasson, ia mempertanyakan dan menulis
kembali sejarah berdasarkan kacamatanya, kaca mata seorang Swedia yang anti
ideologi bernama Allan. Salah satu bagian dalam buku ini yang membuat saya
merasa yakin akan kecanggihan dari Jonas adalah cerita tentang Indonesia. Saya yakin
Jonas sungguh-sungguh melakukan riset mengenai setiap peristiwa yang
diceritakannya dalam buku ini.
Membaca bagian
mengenai Indonesia, membuat saya merasa antara bangga tetapi juga ironis. Jonas
menceritakan dengan begitu gamblangnya mengenai birokrasi yang ada di
Indonesia. Betapa apa saja bisa dilakukan di Indonesia selama hal itu bisa
dibeli dengan uang. Diceritakan seorang sahabat Allan bernama Amanda yang bisa
membeli jabatan sebagai gubernur Bali. Diceritakan pula bagaimana Allan juga
dengan mudahnya membawa seekor gajah seberat empat ton yang bernama Sonya masuk
ke Indonesia, tanpa surat, tanpa izin, hanya dengan memberikan bayaran yang
sesuai. Sesarkastik itu Jonas menggambarkan Indonesia, tetapi tidak dapat
disangkal bahwa itulah gambaran Indonesia yang memang terjadi, dari zaman
perang kemerdekaan sampai saat ini.
Jonas
menuliskan kisah ini dengan begitu sarkastik dan penuh dengan ironi, tetapi di
sisi lain kita juga bisa belajar dari betapa woles-nya si Allan ini. Apa yang memang seharusnya terjadi, pasti
akan terjadi, jadi ya nikmati saja. Selama mendapatkan tempat tinggal, makanan,
pekerjaan, dan vodka, itu sudah cukup bagi Allan. Jonas juga mempertanyakan
lagi mengenai sejarah yang terjadi sepanjang abad dua puluh ini. Apakah memang
tokoh-tokoh besar itu yang sungguh-sungguh mengubah arah sejarah, atau ada Allan-Allan
lain? Orang-orang yang tidak terlihat, orang-orang biasa, yang entah dengan
cara bagaimana, berada di tempat dan waktu yang tepat sehingga memberi
perubahan besar dalam sejarah manusia.
![]() |
Baca di kasur |
Cicik... kamu punya buku ini? 😍 pinjam ya kapan-kapan
BalasHapusBolehhh... La kapan? Mumpung liburan lo ni...
BalasHapus