Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Perjalanan Menuju Sehat

Setahun berjalan mencari kewarasan ternyata bukan perjalanan yang lurus mulus.  Ada hari-hari yang bisa dijalani dengan positif optimis, tapi tidak jarang tiba-tiba saja, entah dari mana, aku terpicu dan semua ingatan akan rasa sakit itu muncul lagi, dan lagi. Baru semalam, setelah berhari-hari terasa sehat, baru bekerja dengan produktif, makan saja biasa di Nanamia. Lalu datang satu bayangan menakutkan yang diikuti dengan banjirnya ingatan dan ketakutan akan rasa sakit yang sudah pernah terjadi. Kepala ini tahu bahwa kejadiannya tidak ada, bahwa yang sudah terjadi memang sudah ada di masa lalu. Tapi ketakutan ini rasanya mencekam tubuh. Dicegah untuk dirasakan pun pada akhirnya ketakutan dan rasa sakitnya tetap membanjir tidak terbendung. Rasanya lumpuh. Karena ketakutannya, karena kelelahannya. Ketakutan ini bukan datang tanpa diduga. Selama berjalan sekitar setahun ini, aku jadi tahu ada ranjau-ranjau yang akan meledak di sana sini dan membuka lagi luka-luka yang belum tertangani. R

Perempuan yang Belajar Berbicara

Pagi ini di Twitter untuk kesekian kalinya saya menemukan tweet tentang begal payudara yang berkeliaran di sekitar Jogja utara. Korban yang bercerita payudaranya disentuh tanpa izin oleh seorang pengendara motor lelaki dengan helm full face di jalanan yang ramai. Cerita-cerita seperti ini rasanya selalu menimbulkan keputusasaan dalam diri saya sebagai perempuan. Bagaimana kalau itu terjadi pada diri saya? Bisakah saya melawan? Bisakah saya membalas melukai pelaku? Apakah akan saya kejar? Ataukah seharusnya kita menciptakan bra dengan paku beracun jadi tangan pelaku begal payudaranya akan membusuk bersama dengan otaknya yang sudah busuk lebih dahulu? Sepanjang hidup saya menjadi perempuan, saya merasa hidup ini berjalan baik-baik saja. Sebagai Cina saya bermasalah, iya. Tapi sebagai perempuan, rasanya tidak ada masalah khusus yang saya hadapi. Iya pernah dibelai pahanya waktu SD sama mas-mas di jalan, tapi belum bisa aku maknai sebagai pelecehan seksual juga kala itu. Di rumah tidak