Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Tips Mencari Bantuan Psikolog

Dalam satu tahun terakhir setelah kekacauan yang terjadi dalam hidup, aku mulai dengan cukup rutin bertemu dengan psikolog. Alhamdulillahnya sebagai orang yang pernah kuliah di psikologi, aku jadi punya cukup banyak teman yang psikolog dan mengetahui faedahnya untuk berbicara dengan orang yang punya keahliannya. Pengalamanku sebelum waktu-waktu ini juga bertemu dengan psikolog itu membuat kepala bisa terasa lebih bening dan keluar dari pusaran pikiran yang sering kali susah kita selesaikan sendiri. Ada cukup banyak psikolog dengan berbagai versi yang aku temui. Satu orang laki-laki yang Pastor dan Psikolog Klinis, satu orang Suster yang Psikolog, satu orang ibu sepuh yang konselor feminis, satu psikolog perempuan dengan metode Kinesiology, dan terakhir yang aku temui dan masih meraba-raba adalah satu orang ibu dengan metode grafology dan hypnoterapi.  Aku jelas priviledge dengan banyaknya orang yang bisa aku akses selama ini, dan semuanya gratis. Aku jadi bisa membandingkan mana yang c

Mimpi yang sehari-hari

Sebagai penggemar fanatik YouTube, salah satu yang akhir-akhir ini kutonton adalah kepindahan Pandji Prangiwaksono ke New York untuk mengejar mimpinya menjadi stand-up komedian di negara di mana kesenian tersebut sudah memiliki sejarah panjang. Akhir-akhir ini rasanya orang-orang memiliki berbagai mimpi yang besar-besar melibatkan kepindahan ke luar negeri atau kepemilikan sesuatu yang begitu besar.  Aku jadi melihat ke diri sendiri. Sepanjang hidup, sampai beberapa tahun yang lalu aku orang dengan mimpi yang jelas. Ingin menjadi penulis dan semua yang aku lakukan mengejar hal tersebut. Sampai akhirnya aku sudah menulis, menjadi buku dan terbit. Rasanya mimpi itu sudah tercapai, dan aku tidak tahu lagi mau ngapain.  Pernah juga aku ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri. Namun pada waktu itu kondisinya adalah aku ingin ke luar negeri karena mengejar seseorang. Patner dengan siapa aku ngobrol setiap hari, orang dengan siapa aku merasa dekat dan ingin terus dekat, sedang belajar di Ero

Cuma Punya Iman

Bulan ini adalah bulan terakhir saya dikontrak untuk penelitian dengan kantor di Jakarta. Akhirnya setelah seumur hidup, di luar masa-masa ditanggung orang tua, saya merasa sejahtera dan tidak deg-degan setiap hari karena uang yang mepet dan tipis. Akhirnya, saya keluar dari black period di mana hidup hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar saja. Ya kalau dibilang miskin, tidak juga, karena batas kemiskinan menurut BPS sekarang ini ada di pengeluaran 1.9 dollar PPP atau setara dengan Rp486.168. Angka yang menjadi batas dari PBB walau dalam kenyataannya agak susah ya hidup dengan angka segitu apalagi buat yang hidup di kota. Bertahan di Jogja bukan hal yang gampang buat saya, apalagi setelah umur menginjak 30-an, minta dari rumah juga tidak mungkin, selain malu, ngga ada juga uangnya. Ya kelihatannya punya toko, tapi keuangan kami tidak selancar itu, saudara-saudara. Akhir tahun 2020 lalu saya juga memilih WO dari sekolah, salah satu faktor terlihatnya ya karena kemiskinan. Mungkin bagi