Rindu. Rindu dari balik selubung

Rindu sering didefinisian sebagai keinginginan yang amat sangat untuk bertemu dengan seseorang, apalagi dengan orang-orang yang sudah lama tidak ditemui. Dan definisi yang kubuat sendiri ini rasanya sering juga tidak berlaku untukku.
Rindu terasa paling mengigit ketika di akhir hari seperti malam ini. Setelah sepanjang hari tertawa, setelah sepanjang hari bersama. Setelah menikmati nyamannya bersama semua orang. Dan aku semakin haus akan semua kebersamaan ini.
Rasa ingin bertemu dengan sangat. Rasa ingin mengulur hari menjadi sepanjang mungkin, memaksa badan hingga batas kelelahannya.
Rasa yang akan menghilang perlahan ketika semakin lama tidak bertemu, rasa yang semakin menghilang ketika suara tawa itu mulai menghilang gaungnya.
Hingga aku mempertanyakan rasa ini. Kadang terasa ini adalah segala yang kupaksakan untuk ada. rasa samar dari balik selubung yang kutarik ke permukaan dan kupelihara hanya demi menikmati rasa nyeri tapi enaknya.
Apapun itu, semua kebersamaan yang kurasakan, semua tawa menyenangkan yang boleh aku rasakan, semua ketenagan yang bisa aku rasakan. Menghidupkan aku, hingga terasa sakaw ketika tidak bertemu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Autoetnografi apaan sih?

Tes Rorschach: Antara Manual dan Kenyataan

The Geography of Faith