Sekartaji




Beberapa saat terakhir ini, salah satu kegiatan yang mendominasi kehidupan saya adalah berjualan. Awalnya saya hanya berjualan pulsa kepada teman-teman di sekitar, kemudian saya bergabung dengan Mbak Galuh Sekartaji untuk menjual sabun bersama-sama dengannya. Suatu pekerjaan yang membawa saya melangkah lebih jauh dalam dunia jual menjual. Saya yang dulu paling tidak bisa membungkus dan mengemas barang, kemarin mau tidak mau saya harus membungkus berpuluh parsel untuk dikirimkan kepada pembeli dari berbagai penjuru Indonesia. Dari Riau sampai Mataram dan banyak juga dari berbagai penjuru pulau Jawa. Saya sendiri suka heran, kenapa ada orang yang rela bayar ongkos kirim mahal untuk membeli sabun. Tapi ya Alhamdullilah sih ya...
Bekerja bersama dengan Sekartaji adalah saat-saat yang menyenangkan saya, dengan produknya yang pastinya saya suka, dan saya juga sepaham dengan visi dan misi dari Sekartaji, jika tidak mau dibilang sebagai ideologi yang melandasi. Sekartaji berdiri dengan alasan dan tujuan untuk merawat air di sekitar kita. Sabun ini dibuat dengan sealami mungkin dan menggunakan bahan kimia berbahaya seminimal mungkin. Saya tidak memahami dengan pasti sebenarnya bagaimana proses pembuatannya, tetapi hal itu yang Sekartaji usahakan. Itulah kenapa Sekartaji masih belum bisa menghasilkan sabun cair, karena menurut sepengetahuan kami bentuk cair masih membutuhkan bahan pengawet.
Sekartaji juga sebisa mungkin menggunakan bahan-bahan lokal yang ada di sekitar. Pepaya, binahong, sirih, atau lidah buaya dari kebun. Bunga-bunga seperti mawar dan kenanga dari simbah-simbah penjual bunga di dekat rumah. Minyak kelapa yang dibuat oleh tetangga, yogurt dan kebutuhan lain juga diusahakan dari artisan lokal Jogja. Sebisa mungkin Sekartaji memberikan keuntungan orang-orang dekat di sekitar, jika tidak mau dibilang membantu atau memberdayakan yang dianggap sebagai istilah kolonialis.
Selama berproses dengan Sekartaji, saya juga jadi banyak belajar, tentang bagaimana melayani pembeli, berapa ongkos kirim ke berbagai penjuru Indonesia, apa manfaat dari bahan-bahan alam di sekitar kita, dan banyak hal lain yang menyenangkan. Saat ini, Sekartaji karena berbagai faktor harus beristirahat produksi dulu untuk sementara waktu. Kami tahu akan ada banyak konsumen dan pelanggan yang akan kami kecewakan, terutama para pelanggan yang sudah cocok dengan produk dari Sekartaji. Saya sendiri juga sedang ancang-ancang untuk kembali menggunakan produk-produk pasaran yang sekarang dengan sombongnya sudah saya pandang dengan sebelah mata. Saya harap istirahat ini tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama, apakah saya masih bisa kembali bekerja sama atau tidak, saya sendiri juga belum tahu. Yang pasti saya akan sangat senang ketika sabun-sabun itu sudah kembali diproduksi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Autoetnografi apaan sih?

Tes Rorschach: Antara Manual dan Kenyataan

The Geography of Faith