Postingan

Ingin Diinginkan

Gambar
Saya rasa hampir semua orang pernah merasakan patah hati. Dan saya adalah salah satunya. Merasakan rasa kehilangan yang amat sangat, merasakan obyek kelekatan kita pergi dan mungkin akan segera melekat dengan orang lain. Rasanya adalah perih, sesak, sakit, marah, menyesal dengan amat sangat dan berbagai variasinya. Jika bisa ingin mengulang waktu, jika bisa ingin berusaha lebih baik lagi, jika bisa saya dulu tidak akan mengatakan "A" (atau B atau C...), Jika bisa... Jika..... Dan berjuta jika lainnya. Tapi tidak ada jika. Keputusan yang sudah diambil dan segala hal yang sudah terjadi harus dijalani. Ada berbagai pilihan sebenarnya. Bisa berlari dalam artian melebarkan jarak dengan sang mantan yang menjadi sumber rasa sakit. Bisa menjadi benci dengan beliaunya dengan mengingat segala tindakan jahatnya, jeleknya, jahatnya, pengkhianatannya, perkataannya yang menyakitkan dan perilaku jahat lainnya. Bisa menjalin hubungan yang baik dan membunuh rasa sakit yang menyertainya,...

Curhat-curhatan (Setelah direvisi, 25 November 2013)

Dalam beberapa hari ini saya mendengar beberapa cerita tentang hubungan yang dijalani dengan tidak menyenangkan dan diakhiri dengan kesakitan dan ketidaksenangan yang besar pula. Suatu cerita yang membuat saya mengingat kisah lama yang pernah saya tulis. Kisah saat saya mengakhiri hubungan yang didominasi dengan ketidakbahagiaan dan kecemasan yang akut. Berikut adalah tulisan saya kala itu, 2010, setelah saya baca dan saya rapikan kembali. Maklumlah, dulu belum belajar jadi editor banyak salah ketiknya. Mulailah suatu hubungan dengan benar dan dengan urutan yang benar. Kesalahan penyajian akan membuat hubungan selanjutnya akan berada pada jalur yang salah dan akan sulit untuk memperbaikinya.Ingat premis, "Segala sesuatu yang diawali dengan buruk, belum tentu berakhir baik." Saat kamu mendapatkan pasangan yang kuat, tampak kuat atau mengaku kuat, bukan berarti itu adalah izin untukmu memperhatikan orang lain, apalagi lawan jenis. Dan ada beberapa kasus di mana cewek-cewek...

Bingung....................

Ini hanyalah sesuatu yang terasa aneh dan mungkin sedikit tidak penting apalagi jelas. Merasakan mencintai seseorang. Dan semakin aku merasa mengenalnya aku semakin merasa diriku ini ga ada artinya. semakin aku lebih sering melihatnya, semakin aku mengikuti kegiatan yang dia lakukan, aku semakin menjadi merasa sangat kecil dan tidak berarti... semakin takut untuk mendekat, semakin memunculkan banyak keraguan yang mengimpit...... Bertentangan dengan kepercayaan diriku, bertentangan dengan keinginan untuk selalu positif.. melihat, dan berusaha menerima bahwa aku tidak mampu.. Berharap, berlari dan berusaha meyakinkan diriku bahwa aku cukup pantas.. dan aku tidak tahu jawabannya, karena aku belum dapat menemuinya.. Karena dia masih berada jauh dan asing.. tidak ingin menyerah.

Merasakan Surakarta

Gambar
Tersebutlah empat orang sahabat, sebut saja mereka Parti, Mirah, Ijah, dan Surti (Semuanya bukan nama sebenarnya).Mereka berempat adalah mahasiswa dari universitas ternama di Yogyakarta. Ingin melepaskan penat dan mencari suasana baru, merekapun memutuskan untuk melakukan sebuah wisata singkat ke kota tetangga yaitu Solo. Di suatu hari Sabtu yang cerah dan ceria, keempat orang ini pun memulai perjalanannya. Menggunakan 2 buah motor yang handal dan tangguh, menembus keramaian jalan Yogya-Solo. Dimulai pada pukul 07.30. Parti dan Mirah memimpin di depan, secara Parti yang adalah mantan warga Solo, jadi kemampuan navigasinya bisa dipercaya. Dan Ijah serta Surti menyusul di belakang dengan susah payah, secara Surti " the driver "yang kemampuan mengemudinya diragukan. Lebih kurang pukul 09.00, rombongan berhenti di Kartasura untuk sarapan pagi dan melepas penat sejenak. Di sebuah warung soto dekat patung ibu-ibu bawa tenggok. Warung soto sapi yang cukup nyaman dan diiringi dengan...

Perahu Kertas By DEE

Gambar
Setelah sekian lama tidak menemukan bacaan yang sebegitu menarik dan "bergizi", Perahu Kertas memberikan angin segar buat aku. Buku yang membuat aku melupakan ujian yang haru s kuhadapi jam 7 pagi demi menghabiskan kisah si Kugy dan Kenann sampai jam 3 pagi. Penggambaran situasi yang kerasa nyata dan permainan emosi yang naik turun. di mana kita akan dibawa merasakan kegelisahan-kagelisahan yang dialami para tokoh yang ada di dalam cerita, dan tertawa dengan cletukan-cletukan gila khas Kugy dan teman-temannya. Dan tentunya kita akan menemukan kalimat-kalimat yang bijaksana dan penuh pembelajaran khas Dewi Lestari.. Buku yang membawaku menangis dan tertawa sendiri di tengah malam dan dibayangi oleh ketakutan akan tidak bisa bangun dan telat ujian di pagi hari.. Yang pasti ga menyesal untuk tetap bertahan menyelesaikan buku yang keren banget ini... membawa suatu perspektif baru dalam memandang hidup. Buku dengan "bobot" yang pas... tidak terlau berat untuk dinikmati t...

Mengukur Normalitas

Rasanya akhir-akhir ini aku banyak meributkan tentang kadar kenormalanku. Aku sendiri merasa aku baik-baik saja. Normal, seperti orang kebanyakan. Tetapi tampaknya lebih banyak orang-orang di sekitarku yang menganggap aku lebih banyak tidak normalnya. Hal yang aku lihat dari komentar atau pandangan mereka yang tampaknya tidak habis pikir dengan kelakuanku yang buat aku sih baik-baik saja... Normal atau tidak normalnya aku tampaknya juga terkait dengan harapanku untuk mendapatkan pacar yang menerimaku apa adanya. Ya bukannya pacarku yang sebelumnya tidak menerimaku apa adanya... Tapi aku pengen ada seseorang yang tidak komplain dengan benyak kelakukanku sehingga aku ingin untuk tidak berubah dengan terpaksa, atau berubah karena disuruh berubah. dan banyak orang yang bilang kalau kelakuanku itu masi kaya gini-gini aja apa ya ada yang menerimaku apa adanya. Tapi yang menjadi perhatian saat ini sebenarnya bukanlah aku normal atau tidak. tapi aku menjadi lebih ingin tahu mengapa aku bisa te...

Alone=Lonley????

Gambar
Beberapa minggu terakhir ini aku menemui kesulitan untuk menikmati waktu untuk diriku sendiri. Rasanya berada dalam situasi yang terburu-buru, mendesak dan padat oleh banyak orang dan berbagai aktivitas. Wajar saja si sebenarnya kalau dilihat sekarang sudah akhir semester dan tugas yang harus segera diserahkan juga sudah menumpuk. Dan jiwa ini rasanya sudah sampai pada batas ketahanannya. Gejala-gejala stress sudah mulai terlihat, seperti emosi yang tidak stabil, gelisah terus-menerus, merasa dikejar-kejar, kelelahan, metabolisme tubuh yang menjadi tidak stabil, sariawan yang tidak sembuh-sembuh, daya tahan tubuh menurun dan kesulitan tidur di malam hari. Oleh karena sebab-sebab di ataslah mengapa menjadi sendiri itu teramat penting untuk kelangsungan kehidupanku. Dengan menikmati waktu sendiri maka ada beban yang diangkat dari pundakku. Dengan sendirian aku bisa menjadi egois dan melakukan hal-hal yang aku sukai, bisa pergi kemana saja yang aku mau tanpa memikirkan apakah orang lain s...